Rabu, 07 Juli 2010

HERBAFARM Pupuk Bio Organik

KONDISI PERTANIAN KITA

Penggunaan Pupuk dan Bahan Kimia yang Berlebihan

Penggunaan pupuk kimia yang berlebihan dan Intensifikasi pertanian selama 30 tahun terakhir menyebabkan menurunnya daya dukung tanah pertanian. Hara ( sari pati makanan ) tanah dan bahan organik tanah terkuras dengan cepat, tetapi hanya hara kimia ( pupuk kimia ) saja yang di tambahkan ke dalam tanah. Akibatnya terjadi kondisi seperti di bawah ini :

· Kandungan bahan organik tanah saat ini hanya 1%, padahal yang ideal adalah 5 %.

· Aktifitas mikroba tanah rendah,

· Sifat fisik, kimia, dan biologi tanah menurun,

· Kesuburan tanah berkurang

· Kebutuhan pupuk kimia cenderung meningkat, tetapi tidak selalu diikuti oleh peningkatan produksi.

Penggunaan bahan – bahan kimia untuk herbisida, fungisida, dan insektisida oleh petani dilakukan tanpa memperhatikan petunjuk pemakaian. Produk – produk pertanian kita terkontaminasi oleh residu bahan – bahan kimia berbahaya. Residu kimia ini sangat berbahaya untuk kesehatan. Residu bahan kimia yang tersisa di tanah menyebabkan pencemaran lingkungan dan merusak keseimbangan biota tanah.

Apa yang bisa kita lakukan ?

Revolusi hijau telah memberikan sebuah pelajaran sangat berharga bagi umat manusia. Bencana revolusi hijau mulai disadari setelah bertahun – tahun kemudian. Meskipun kondisi tanah pertanian kita sudah kritis, namun tidak ada kata terlambat untuk mulai memperbaiki kondisi ini. Beberapa langkah yang bisa kita lakukan untuk memperbaiki kondisi pertanian kita :

1. Secara bertahap mengurangi penggunaan pupuk kimia dan bahan – bahan kimia berbahaya lainnya di dalam budidaya pertanian.

2. Kembali menggunakan pupuk alami / organik untuk mengembalikan kesuburan tanah pertanian kita.

3. Menggunakan pestisida hayati atau nabati yang lebih ramah lingkungan dengan memperhatikan kelestarian alam.

PERTANIAN ORGANIK SEBUAH TUNTUTAN ZAMAN

Isu yang berkembang di dunia pertanian bergeser dari isu kuantitas untuk mencukupi kebutuhan pangan ke isu kualitas dan keamanan pangan. Kedua isu ini menjadi dasar pengembangan teknologi pertanian masa depan. Kualitas pangan meliputi rasa, kandungan gizi, dan vitamin. Keamanan pangan meliputi menghilangkan / mengurangi residu bhan – bahan kimia, herbisida, dan pestisida yang berbahaya bagi kesehatan.

Pertanian organik adalah sistem produksi pertanian yang holistik dan terpadu. Yang mengoptimalkan kesehatan dan produktivitas agrosistem secara alami. Sehingga mampu menghasilkan pangan dan serat yang cukup, berkualitas dan berkelanjutan. Teknologi yang mendukung tercapainya tujuan ini adalah menyediaan pupuk organik, biofertilizer, bodecomposer, biocontrol, dan bioremediasi.

HERBAFARM mmengadopsi bioteknologi terkini untuk mendukung tercapainya pertanian organik. Herbafarm mengandung mikrobia – mkrobia yang bermanfaat sebagai biofertilizer, bioremediasi, dan mengandung unsur hara, serta hormon tanaman.

PERANAN MIKROBIA TANAH

Mikrobia Tanah

Mikrobia Tanah yang bergerombol di ujung akar tanaman

Tanah adalah dunia renik yang sangat ramai. Di dalam satu gram tanah terdapat bermilyar – milyar jazad renik / mikrobia yang hidup di dalamnya. Mkrobia terdiri dari tiga kelompok besar, yaitu :

Bakteri, Aktinomicetes, dan Jamur / Kapang. Setiap mikrobia memiliki peranannya masing-masing. Sebagian mikrobia berperan dalam mengurai bahan organik / sisa – sisa makhluk hidup menjadi hara tanah, sebagian mikrobia membantu dalam penyerapan hara / sari pati makanan. Namun ada juga mikrobia yang menyebabkan penyakit untuk tanaman.

Akar tanaman merupaka daerah yang memliki aktivitas mikrobia paling tinggi. Terjadi hubungan saling menguntungkan antara tanaman dengan mikrobia. Tanaman memberikan makanan untuk mikrobia dan sebagai balasannya mikrobia membantu tanaman untuk menyerap hara / sari pati makanan.

Mikrobia tanah hidup dari sisa – sisa bahan organik di dalam tanah. Ketika bahan organik tanah mulai menipis mikrobia yang hidup juga semakin sedikit. Aktivitas mikrobia tanah berkurang, akibatnya tanaman tidak efisien dalam melakukan serapan hara.

Mikrobia Pengurai / Pelapuk

Mikrobia pelapuk memliki peranan yang sangat penting untuk menjaga keseimbangan rantai makanan di alam. Sisa – sisa bahan organik dari makhluk hidup akan diuraikan kembali menjadi unsur – unsur kimia penyusunnya. Tanpa peranan mikrobia pengurai, bahan organik tidak bisa dimanfaatkan oleh tanaman atau kelompok mikrobia lainnya.

Beberapa kelompok mikrobia lain juga memiliki kemampuan untuk merombak senyawa – senyawa kimia. Residu bahan kimia pestisida atau herbisida yang ada di tanah dapat diurai dan menjadi tidak berbahaya untuk lingkungan. Proses ini sering disebut dengan proses bioremediasi. Peranan mikrobia dalam proses bioremediasi sangat penting agar pencemaran akibat penggunaan bahan kimia bisa dikurangi.

Mikrobia Penambat Nitrogen ( N )

Nitrogen ( N2 ) tersedia melimpah di udara. Kurang lebih 79 % komponen udara adalah N2. tetapi tanaman sama sekali tidak bisa memanfaatkan N dari udara ini. Untunglah di alam telah ada mikrobia – mikrobia yang dapat menambat N2 dari udara dan menyediakannya untuk tanaman. Mikrobia menambat N ada yang bersimbiosis dengan tanaman. Mikrobia ini hidup di dalam akar tanaman dan membentuk bintil, sehingga sering disebut mikrobia bintil akar. Mikrobia pembentuk bintil akar antara lain adalah Rhizobium sp.

Mikrobia penambat N juga ada yang hidup bebas tidak bersimbiosis dengan tanaman. Mikrobia ini menambat N2 dari udara menjadi NH3 dan selanjutnya dapat dimanfaatkan oleh tanaman untuk pertumbuhannya. Contoh mikrobia yang tidak bersimbiosis adalah Azotobacter dan Azosprillium sp yang ada di dalam Herbafarm

Mikrobia Pelarut Fosfat ( P )

Sebagian besar hara fosfat ( P ) terdapat dalam bentuk yang sukar larut. Terutama di tanah – tanah yang bereaksi masam, P akan terikat pada mineral liat tanah. P yang terikat oleh mineral liat tidak bisa diserap dan dimanfaatkan oleh tanaman.

Mikrobia pelarut P berperan melarutkan P sehinngga larut dan mudah diserap oleh tanaman. Mikrobia P menghasilkan asam – asam organik atau enzm yang dapat melarutkan P. Kelompok mikrobia pelarut P antara lain : Aspergillus sp, Penicillium sp, Bacillus sp, dan Pseudomonas sp.

Plant Growth Promoting Rhizobacteria ( PGPR )

Beberapa mikrobia tanah memiliki peranan yang sangat unik, yaitu mengeluarkan hormone atau senyawa seperti hormon tanaman. Hormon tanaman ini akan di serap oleh tanaman dan membantu tumbuh kembang tanaman. Tanaman bisa tumbuh lebih besar, lebih kuat, dan produksinya juga bisa meningkat.

KEUNGGULAN DAN MANFAAT

Keunggulan HERBAFARM

· Diproses dari produk samping produk jamu yang berbahan baku tanaman obat dan rempah – rempah,

· Diproses melalui proses biological complex proses ( BCP ),

· Mengandung unsure hara makro dan mikro yang sangat dibutuhkan tanaman,

· Mengandung asam humat, asam fulvat, dan hormon tanaman,

· Mengandung mikroba biofertiliazer yang sangat berperan dalam penambatan maupun penyerapan hara oleh tanaman,

Manfaat Herbafarm

· Memperbaiki sifat fisik, kimia, dan biologi tanah,

· Menyediakan hara esensial tanaman,

· Merangsang pertumbuhan tanaman dan meningkatkan daya tahap terhadap serangan hama dan penyakit.

· Meningkatkan aktifitas mkrobiologi tanah sehingga penyerapan hara menjadi lebih efisien.

· Mengurangi dosis pupuk kimia konvensional hingga 50 %,

· Meningkatkan efisien pemupukan,

· Mengurangi dosis pupuk kimia konvensional hingga 50 %,

· Meningkatkan efisien pemupukan.

Kandungan Hara Herbafarm

Kandungan Satuan

C – Organik 6, 93 %

Nitrogen 2, 24 %

P 205 1, 91 %

K 2O 1, 81 %

Seng ( Zn ) 0, 002 %

Tembaga ( Cu ) 2, 49 ppm

Mangan ( Mn ) 0, 003 %

Kobal ( Co ) 0, 74 ppm

Boron ( B ) 0, 100 %

Molibdenon ( Mo ) <0, style=""> %

Besi ( Fe ) 0, 26 %

Kandungan Mikroba Biofertilizer Herbafarm

Populasi

Azotobacter sp 3,5 x 106 – 108

Azosprillium sp 1,4 x 107 – 109

Bakteri pelarut fosfat 2,34 x 105 – 107

Lactobacillius sp 1,34 x 104 – 106

Pseudomonas sp 5,35 x 103 – 105

Bakteri selulolitik 1,12 x 106 – 108

PERANAN HERBAFARM

  1. Herbafarm meningkatkan efisien pemupukan dan produksi tanaman
  2. Herbafarm menguatkan batang tanaman dan memacu pertumbuhan tanaman
  3. Herbafarm menambat N, melarutkan P, membantu serapan hara tanaman, memperbaiki sifat fisik, kimia, dan biologi tanah : dan mengurangi residu bahan kimia di dalam tanah.

PEDOMAN UMUM APLIKASI

Untuk Semua Jenis Tanaman

Pupuk Bio Organik Herbafarm dapatdi gunakan untuk semua jenis tanaman di semua tempat dan iklim, seperti :

· Tanaman pangan : padi, jagung, singkong, sagu, dan lain – lain.

· Tanaman hortikultura : kentang, selada, sawi, kol, terong, tomat, labu, dan lain-lain.

· Tanaman buah : mangga, jeruk, salak, apel, anggur, pepaya, pisang, nanas, dan lain-lain.

· Tanaman perkebunan : tebu, sawit, karet, kakao, kopi, dan lain-lain.

· Tanaman kehutanan : jati, sengon, albasia, mahoni, dan lain-lain.

· Tanaman hias : anthurium, sansivera, phylodendron, dan lain-lain.

Tahapan Aplikasi

Aplikasi Herbafarm dapat dilakukan pada tahapan :

1. Persiapan lahan,

2. Penanaman benih, dan

3. Perawatan tanaman

Prosedur Umum

1. Pupuk Bio Organik Herbafarm diencerkan dengan air. Setiap satu tutup botol ( 10 ml ) diencerkan dengan 2 – 5 liter air.

2. Larutan Herbafarm digunakan untuk merendam benih sebelum ditanam.

3. Larutan Herbafarm disemprotkan ke lahan setelah olah tanah dan sebelum penanaman.

4. Larutan Herbafarm disemprotkan ke daerah sekitar akar / batang dan daun.

5. Penyemprotan dilakukan dengan selang 7 – 10 hari sampai tanaman berbunga.

6. Penyemprotan dilakukan pada pagi hari sebelum pukul 09.00 atau sore hari pukul 16.00.

7. Penyemprotan dilakukan pada daun, batang, dan daerah sekitar perakaran.

8. Aplikasi pada tanaman besar ( pohon ) dewasa dilakukan dengan cara disiramkan di daerah sekitar perakaran / piringan tanaman.

Keterangan Tambahan

1. Sebaiknya gunakan pestisida nabati atau hayati untuk mengendalikan hama dan penyakit tanaman. Pestisida kimia di pakai apabila terjadi serangan hama dan penyakit tanaman.

2. Penggunaan pupuk kimia ( NKP Majemuk, Pelangi, atau Phonska ) dikurangi sebesar 50 % dari dosis anjuran atau dosis rekomendasi dinas setempat.

3. Volume tangki yang digunakan 14 liter.

PERHATIAN

1. Aplikasi pupuk Bio Organik Herbafarm tidak boleh dilakukan bersamaan dengan aplikasi pestisida atau herbisida kimia. Jika prayer baru saja digunakan untuk aplikasi pestisida atau herbisida kimia, maka harus di cuci hingga bersih menggunakan sabun.

2. Aplikasi pupuk Bio Organik Herbafarm dan pestisida / herbisida kimia dilakukan dengan selang 3 hari.

3. Aplikasi pupuk Bio Organik Herbafarm tidak boleh dilakukan bersamaan dengan aplikasi urea. Aplikasi Herbafarm dan urea dilakukan dengan selang 3 hari.

4. Aplikasi pupuk Bio Organik Herbafarm akan lebih baik dilakukan dengan menggunakan pupuk organik padat. Seperti : kompos atau pupuk kandang.

APLIKASI PADA PADI

Dosis Total per Hektar : ± 6 Liter

Perlakuan Benih

1. Larutkan 1 tutup botol ( 10 ml ) PUPUK BIO ORGANIK HERBAFARM ke dalam 5 liter air, masukkan benih padi dan rendam selama 1-3 jam, kemudian di peram selama 2 hari ( sampai benih berkecambah ± 1 mm )

2. Benih di tebar di lahan persemaian yang telah di siapkan sebelumnya. Setiap 5 hari sekali semprot bibit tanaman dengan PUPUK BIO ORGANIK HERBAFARM 3 tutup botol per tangki.

3. Sebaiknya pindah tanam dilakukan pada umur 15 hari setelah tanam ( HST ), agar jumlah anakan lebih banyak dan stres pada tanaman dapat dikurangi.

Pengolahan Tanah

Lahan dibajak dan digaru kemudian di ratakan, usahakan tanah dalam keadaan macak-macak. Taburkan pupuk kandang ( Kompos ) sebanyak 1 ton dan SP-36 setengah dari dosis anjuran ( ± 75 kg / ha ), kemudian tanah disemprot dengan PUPUK BIO ORGANIK HERBAFARM 3 tutup botol per tangki. Lahan siap untuk di tanam setelah didiamkan selama 2 hari.

Pemeliharaan Tanaman

1, Aplikasi pada umur 10 HST ( hari setelah tanam )

Larutkan 2 – 3 tutup botol ( 20 – 30 ml ) PUPUK BIO ORGANIK HERBAFARM

Per tangki air. Semprot merata pada permukaan bawah daun tanaman.

2, Aplikasi pada umur 15 HST

Taburkan Urea sebanyak setengah dari dosis anjuran ( ± 75 kg / ha ) secara merata

Di lahan.

3. Aplikasi pada umur 20 HST

Larutkan 2 – 3 tutup botol ( 20 – 30 ) PUPUK BIO ORGANIK HERBAFARM per tangki

Air. Semprot merata pada permukaan bawah daun tanaman.

4. Aplikasi pada umur 25 HST

Taburkan Urea sebanyak setengah dari dosis anjuran ( ± 100 kg / ha ) secara merata di lahan.

5. Aplikasi pada umur 40 HST

Larutkan 2 – 3 tutup botol ( 20 – 30 ml ) PUPUK BIO ORGANIK HERBAFARM per

Tangki air. Semprot merata pada permukaan bawah daun tanaman. Taburkan KCI setengah dari

Dosis anjuran ( ± 50 kg / ha ) dengan merata.

APLIKASI PADA CABAI MERAH

Dosis Total per Hektar : ± 5 – 6 Liter

PERLAKUAN BENIH

1. Larutkan 2 tutup botol ( 20 ml ) PUPUK BIO ORGANIK HERBAFARM ke dalam 2 liter air, rendam benih selama satu jam.

2. Siapkan polibag kecil ( 5 x 7 ) diisi dengan media tanah subur dan kompos ( 1 : 1 ). Siram media dengan air sampai penuh, kemudian benih ditanam sedalam 0,5 cm.

3. Semprot bibit dan media tanam dengan larutan PUPUK BIO ORGANIK HERBAFARM setiap lima hari sekali. Setelah 2 minggu ( mempunyai 4 helai daun ) bibit siap untuk dipindahkan ke lahan.

Pengolahan tanah

1. Lahan dicangkl halus dan dibuat bedengan dengan lebar 1 m, tinggi 30 cm dengan panjang mengikuti lahan. Jarak antara bedengan 50 cm. Taburkan pupuk kandang ( kompos ) sebanyak 5 ton dan Dolomit setengah dari dosis anjuran ( ± 0,5 ton / ha ) diatas bedengan, kemudian semprot dengan larutan PUPUK BIO ORGANIK HERBAFARM 3 tutup botol per tangki.

2. Tutup lahan dengan mulsa plastik, kemudian lahan diairi dan di biarkan selama 2 hari, baru siap untuk ditanam.

Pemeliharaan Tanaman

1. Larutkan 3 – 6 tutup botol ( 30 – 60 ml ) PUPUK BIO ORGANIK HERBAFARM per tangki air.

2. Semprot merata pada permukaan bawah daun dan tanah sekitar tanaman.

3. Aplikasi selanjutnya dilakukan setiap 10 hari sekali.

4. Pemupukan pupuk kimia / organik dilakukan sesuai anjuran dinas setempat dengan dosis setengah dari dosis anjuran.

APLIKASI PADA JAGUNG

Dosis Total per Hektar : ± 5 – 6 Liter

PERLAKUAN BENIH

larutkan 2 tutup botol ( 20 ml ) PUPUK BIO ORGANIK HERBAFARM ke dalam 2 liter air, rendam benih selama 1 jam, benih dapat langsung di tanam pada lahan yang sudah disiapkan sebelumnya.

Pengolahan Tanah

1. Lahan di cangkul halus dan dibuat baris dengan jarak 80 cm, kebutuhan pupuk kandang ( kompos ) sebanyak 3 ton. Digunakan untuk menutup benih pada tugalan. Pupuk urea sebayak setengah dari dosis anjuran ( ±50 kg / ha ) dan SP – 36 sebanyak setengah dari dosis anjuran ( ± 50 kg ), diberi pada jarak 5 cm dari lubang benih.

2. Setelah benih ditanam, semprot larikan dengan larutan PUPUK BIO ORGNIK HERBAFARM 2 – 3 tutup botol per tangki.

Pemeliharaan Tanaman

1. Aplikasi pada umur 10 hari setelah tanam

Larutkan 1 – 3 tutup botoll ( 10 – 30 ml ) PUPUK BIO ORGANIK HERBAFARM per

tangki air. Semprot merata pada permukaan bawah daun dan tanah sekitar tanaman.

2. Aplikasi pada umur 20 hari setelah tanam

Larutkan 1 – 3 tutup botol ( 10 – 30 ml ) PUPUK BIO ORGANIK HERBAFARM per

tangki air, semprot merata pada permukaan bawah daun dan tanah sekitar tanaman.

3. Aplikasi pada umur 25 hari setelah tanam

Berikan pupuk Urea sebanyak setengah dari dosis anjuran ( ± 75 kg / ha ), tanam dengan jarak 10 cm dari batang.

4. Aplikasi pada umur 30 hari setelah tanam

Larutkan 1 – 3 tutp botol ( 10 – 30 ml ) PUPUK BIO ORGANIK HERBAFARM per

tangki air. Semprot merata pada permukaan bawah daun dan tanah sekitar tanaman.

5. Aplikasi pada umur 40 hari setelah tanam

Larutkan 1 – 3 tutup botol ( 10 – 30 ml ) PUPUK BIO ORGANIK HERBAFARM per

tangki air. Semprot merata pada permukaan bawah daun dan tanah sekitar tanaman.

6. Aplikasi pada umur 40 hari setelah tanam

Berikan pupuk Urea sebanyak setengah dari dosis anjuran ( ± 25 kg / ha ), tanam dengan jarak 15 cm dari batang.

APLIKASI PADA SAYURAN

( Bawang daun, Sawi, Selada, Kubis, Wortel, Seledri, Bayam, dll )

Dosis Total per Hektar : ± 1 – 2 Liter

PERLAKUAN BENIH

1. Larutkan 2 tutup botol ( 20 ml ) PUPUK BIO ORGANIK HERBAFARM ke dalam 2 Liter air, rendam benih selama ½ jam.

2. Benih ditebar pada lahan persemaian yang sudah di persiapkan sebelumnya. Setiap 7 hari sekali bibit disemprot dengan 1 tutup botol ( 10 ml ) PUPUK BIO ORGANIK HERBAFARM per tangki, sampai bibit siap untuk dipindah tanam ( berdaun 4 helai ).

PENGOLAHAN TANAH

1. Lahan dicangkul halus dan dibuat bedengandengan lebar 2 m, tinggi 20 cm, panjang bedengan disesuaikan dengan panjang lahan. Jarak antar bedengan 30 cm. Kebutuhan pupuk kandang ( kompos ) sebanyak 3 ton.

2. Semprot bedengan dengan menggunakan PUPUK BIO ORGANIK HERBAFARM 2 tutup botol per tangki, diamkan selama 2 hari, baru lahan siap untuk ditanam.

Pemeliharaan Tanaman

1. Larutkan 1 – 2 tutup botol ( 10 – 20 ml ) PUPUK BIO ORGANIK HERBAFARM per tangki air.

2. Aplikasi pada umur 7 hari setelah tanam dan di ulang setiap 7 hari ( seminggu ) sekali.

3. Semprot merata pada permukaan bawah daun dan tanah sekitar tanaman.

4. Pemupukan kimia / organik dilakukan sesuai anjuran dinas setempat dengan dosis setengah dari dosis anjuran.

APLIKASI PADA TOMAT

Dosis Total per Hektar : ± 1 – 2 Liter

Perlakuan Benih

1. Larutkan 2 tutup botol ( 20 ml ) PUPUK BIO ORGANIK HERBAFARM ke dalam 2 Liter air, rendam benih selama 1 jam.

2. Siapkan polibag kecil ( 5 x 7 ) diisi dengan media tanah subur dan kompos ( 1 : 1 ), Siram media dengan air sampai jenuh. Kemudian benih ditanam sedalam 0,5 cm.

3. Semprot bibit dan media tanam dengan larutan PUPUK BIO ORGANIK HERBAFARM sebanyak 1ml per liter air setiap 7 hari sekali. Setelah 2 minggu ( mempunyai 4 helai daun ) bibit siap untuk dipindah ke lahan.

Pengolahan Tanah

1. Lahan dicangkul halus dan dibuat bedengan dengan lebar 1 m, tinggi 30 cm dengan panjang mengikuti lahan. Jarak antara bedengan 50 cm, taburkan pupuk kandang ( kompos ) sebanyak 5 ton dan Dolomit setengah dari dosis anjuran ( ± 0,5 ton / ha ) di atas bedengan, kemudian semprot dengan larutan PUPUK BIO ORGANIK HERBAFARM 5 tutup botol per tangki.

2. Tutup lahan dengan mulsa plastik, kemudian lahan di leb dan dibiarkan selama 2 hari, baru siap untuk ditanam.

Pemeliharaan Tanaman

1. Larutkan 1 – 3 tutup botol ( 10 – 30 ml ) PUPUK BIO ORGANIK HEBAFARM per tangki air.

2. Aplikasi pada umur 10 dan diulang setiap 10 hari sekali.

3. Semprot merata pada permukaan bawah daun dan tanah sekitar tanaman.

4. Pemupukan kimia / organik dilakukan sesuai anjuran dinas setempat dengan dosis setengah dari dosis anjuran.

APLIKASI PADA MENTIMUN

Dosis Total per Hektar : ± 2 – 3 Liter

Perlakuan Benih

1. Larutkan 2 tutup botol ( 20 ml ) PUPUK BIO ORGANIK HERBAFARM ke dalam 2 liter air. Rendam benih selama satu jam.

2. Siapkan polibag kecil ( 5 x 7 ) diisi dengan media tanah subur dan kompos ( 1 : 1 ). Siram media dengan air sampai jenuh, kemudian benih ditanam sedalam 0,5 cm.

3. Semprot bibit dan media tanam dengan larutan PUPUK BIO ORGANIK HERBAFARM sebanyak 2 ml per liter air setiap 7 hari sekali. Setelah 2 minggu ( mempunyai 2 helai daun ) bibit siap untuk dipindah ke lahan.

Pengolahan Tanah

1. Lahan dicangkul halus dan dibuat bedengan dengan lebar 1 m, tinggi 30 cm dengan panjang mengikuti lahan. Jarak antara bedengan 50 cm. Taburkan pupuk kandang ( kompos ) sebanyak 5 ton dan Dolomit setengah dari dosis anjuran ( ± 0,5 ton / ha ) di atas bedengan, kemudian semprot dengan larutan PUPUK BIO ORGANIK HERBAFARM 5 tutup botol per tangki.

Perlakuan Benih

1. Lahan dicangkul halus dan dibuat bedengan dengan lebar 1 m, tinggi 30 cm dengan panjang mengikuti lahan. Jarak antar bedengan 50 cm, taburkan pupuk kandang ( kompos ) sebanyak 3 ton dan Dolomit dari dosis anjuran ( ± 0,5 ton ) diatas bedengan, kemudian semprot dengan larutan PUPUK BIO ORGANIK HERBAFARM 5 tutup botol per tangki.

2. Tutup lahan dengan mulsa plastik, kemudian lahan dileb / diairi dan dibiarkan selama 2 hari, baru siap untuk ditanam.

Pemeliharaan Tanaman

1. Larutkan 1 – 3 tutup botol ( 10 – 30 ml ) PUPUK BIO ORGANIK HERBAFARM per tangki air.

2. Semprot merata pada permukaan bawah daun dan tanah sekitar tanaman.

3. Aplikasi pada umur 10 hari setelah tanam dan selanjutnya dilakukan setiap 10 hari sekali.

4. Pemupukan kimia / organik dilakukan sesuai anjuran dinas setempat dengan dosis setengah dari dosis anjuran.

APLIKASI PADA KENTANG

Dosis Total per Hektar : ± 5 – 6 Liter

Perlakuan Benih

Larutkan 1 botol ( 500 ml ) PUPUK BIO ORGANIK HERBAFARM ke dalam 50 liter air, rendam umbi selama 15 menit, Umbi dapat langsung di tanam pada lahan yang sudah disiapkan sebelumnya.

PengolahanTanah

1. Lahan dicangkul halus dan dibuat bedengan dengan lebar 1m, tinggi 30 cm, dengan panjang mengikuti lahan. Jarak antara bedengan 50 cm. Taburkan pupuk kandang ( kompos ) sebanyak 2,5-5 ton dan Dolomit setengah dari dosis anjuran ( ± 0,5 ton ) diatas bedengan, kemudian semprot dengan larutan PUPUK BIO ORGANIK HERBAFARM 10 tutup botol per tangki.

2. Tutup lahan dengan mulsa plastik, kemudian lahan dileb / diairi dan dibiarkan selama 2 hari, baru siap untuk ditanam.

Pemeliharaan Tanaman

1. Larutkan 1 – 3 tutup botol ( 10 – 30 ml ) PUPUK BIO ORGANIK HERBAFARM dan pertangki air.

2. Aplikasi pada umur 10 dan selanjutnya dilakukan setiap 10 hari sekali.

3. Semprot merata pada permukaan bawah daun dan tanah sekitar tanaman.

4. Pemupukan kimia / organik dilakukan sesuai anjuran dinas setempat dengan dosis setengah dari dosis anjuran.

APLIKASI PADA SEMANGKA

Dosis Total per Hektar : ± 5 – 6 Liter

Perlakuan Benih

1. Larutkan 2 tutup botol ( 20 ml ) PUPUK BIO ORGANIK HERBAFARM ke dala 2 liter air, rendam benih selama 1 jam.

2. Siapkan polibag kecil ( 5 x 7 ) diisi dengan media tanah subur dan kompos ( 1 : 1 ). Siram media dengan air sampai jenuh, kemudian benih ditanam sedalam 0,5 cm.

3. Semprot bibit dan media tanam dengan larutan PUPUK BIO ORGANIK HERBAFARM sebanyak 2ml per liter air setiap 7 hari sekali. Setelah 2 minggu ( mempunyai 2 helai daun ) bibit siap untuk dipindah ke lahan.

Pengolahan Tanah

1. Lahan dicangkul halus dan dibuat bedengan dengan lebar 1 m, tinggi 30 cm dengan panjang mengikuti lahan. Jarak antar bedengan 50 cm. Taburkan pupuk kandang ( kompos ) sebanyak 3 ton dan Dolomit setengah dari dosis anjuran ( ± 0,5 ton ) diatas bedengan, kemudian semprot dengan larutan PUPUK BIO ORGANIK HERBAFARM 5 tutup botol per tangki.

2. Tutup lahan dengan mulsa plastik, kemudian lahan dileb / diairi dan dibiarkan selama 2 hari, baru siap untuk ditanam.

Pemeliharaan Tanaman

1. Aplikasi pada umur 10 hari setelah tanam dan selanjutnya dilakukan setiap 10 hari sekali.

2. Larutkan 1 – 3 tutup botol ( 10 30 ml ) PUPUK BIO ORGANIK HERBAFARM per tangki air.

3. Semprot merata pada permukaan bawah daun dan tanah sekitar tanaman.

4. Pemupukan kimia / organic dilakukan sesuai anjuran dinas setempat dengan dosis setengah dari dosis anjuran.

APLIKASI PADA TANAMAN KERAS

( Sengon, Jati, Mangga, Rambutan, dll )

Dosis Total per Hektar : 6 – 8 Liter

Perlakuan Benih dan Bibit

1. Larutkan 2 tutup botol ( 20 ml ) PUPUK BIO ORGANIK HERBAFARM ke dalam 2 liter air, rendam benih selama 1 jam. Benih ditanam di dalam polybag sesuai anjuran.

2. Larutkan 2 – 3 tutp botol PUPUK BIO ORGANIK HERBAFARM per tangki.

3. Bibit tanaman disemprot dengan pada bagian bawah daun dan sekitar perakaran.

4. Penyemprotan dilakukan setiap 7 hari sekali hngga bibit dipindahkan ke lapang.

Pengolahan Tanah

1. Lahan dibuat lubang tanam dengan dalam 60 cm dan keliling 50 cm.

2. Masukkan Kompos atau pupuk kandang sebanyak 5 10 kg / lubang.

3. Larutkan 2 – 3 tutp botol PUPUK BIO ORGANIK HERBAFARM per tangki air, semprotkan larutan Herbafarm ke dalam lubang tanam.

4. Masukkan bibit ke dalam lubang tanam dan ditutup dengan tanah.

5. Taburkan kompos sebanyak 5 – 20 Kg per tanaman di sekitar batang. Semprotkan larutan Herbafarm diatas kompos.

6. Pupuk kimia dapat ditambahkan dengan dosis setengah dari dosis anjuran dinas setempat

Pemeliharaan Tanaman

1. Larutkan 2 – 3 tutp botol PUPUK BIO ORGANIK HERBAFARM per tangki air.

2. Pada tanaman muda disemprotkan merata pada permukaan bawah daun dan tanah sekitar tanaman. Aplikasi pada tanaman dewasa disiramkan di daerah sekitar perakaran atau piringan tanaman.

3. Aplikasi pada umur setiap 1 – 2 bulan sekali.